Sabtu, 21 Oktober 2017

Benarkah Anak yang Berakhlak Mulia Bersumber dari Oangtuanya

                 Benarkah Anak yang Berakhlak Mulia Bersumber dari Oangtuanya?


Mengingat  Rasulluyang bersabda, " Tiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci  (fitrah-islam). Ayah dan ibunyalah kelak yang menjadikannya Yahudi,Nasrani, atau Maju si  (penyembah api berhala)." (HR Bukhari)

Dalam hadist itu dapat kita simpulan bahwa setiap bayi memiliki akhlak yang sama. Pada dasarnya yang membuat setiap akhlak mereka berbeda adalah pola asuh orangtuanya.

Apa yang dimaksud dengan akhlak?  Apa kalian mengetahuinya?
Akhlak adalah sifat atau karakter yang apabila mengandung kebaikan dapat kita sebut sebagai akhlak mulia dan apabila mengandung ketidak baikan dapat kita sebut akhlak tercela.

Siapapun pasti menginginkan anaknya memiliki akhlak yang mulia. Tujuannya kita menginginkan kelak anak-anak kita mendapat kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

Akhlak tidak dijalankan dengan pikiran melainkan dengan hati. Hal ini sejalan dengan pemaparan Imam Al-Ghazali yakni, "Sesugguhnya akhlak adalah hal ihwal yang melekat dalam jiwa, yang darinya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa dipikir dan diteliti."

Banyak contoh kejadian akibat rendahnya akhlak seseorang karena minimnya pendidikan akhlak sejak kecil yang ia terima dari orangtuanya.

Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos Sosial Nahar juga mengatakan kalau tahun ini pihaknya banyak menerima laporan bullying dibandingkan tahun lalu, dengan total laporan sampai Juni 2017 sebanyak 976 kasus. Sekitar 400 kasus mengenai kekerasan seksual dan sekitar 117 kasus mengenai bullying. Beliaupun mengatakan bahwa, kasus anak dengan hukum berjumlah dengan kisaran 214 kasus serta anak terlantar sekitar 165 kasus. Namun Beliau juga berpendapat, hal itu tidak mengartikan tingkat kekerasan tumbuh.  Data tersebut justru memperlihatkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan semakin tinggi.  Namun yanglebih dikhawatirkan adalah jumlah yang tidak melapor. 
Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasa Putra menjelaskan, sejak tahun 2011 hingga 2016 pihaknya telah menemukan sekitar 23 ribu kasus kekerasan fisik dan psikis terhadap anak. Khusus untuk bullying, tercatat ada sekitar 253 kasus. Jumlah tersebut terdiri dari 122 anak yang menjadi korban dan 131 anak yang menjadi pelaku. 

Setelah melihat data riset tersebut, bukankah jelas bahwa akhlak anak-anak di Indonesia sangatlah rendah. Pertanyaannya, apakah orangtua mereka tidak pernah memberikan pendidikan akhlak sejak dini? Mengapa hal ini demikian?
Padahal, pendidikan akhlak sejak dini sangatlah penting untuk dilakukan. Hal ini sejalan dengan penjelasan dari Rasulullah SAW yakni, " Sesungguhnya aku diutusar untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."(HR Al-Bazzaar)

Pola asuh yang baik dan sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Hadist insyaallah akan menciptakan generasi yang shaleh-shalehah. Lalu bagaimana orangtua setidaknya membimbing anak ke arah akhlak yang mulia?
Ada beberapa cara yang harus dirubah oleh para orangtuadalam mengasuh anak-anaknya, diantaranya:

  • Menasehati dengan memberikan contoh yang nyata.
  • Jangan menganggap biasa akhlak yang tercela.
  • Jangan memanjakan anak secara berlebihan.
  • Jangan membenci anak. Dimana maksudnya ketika anak yang lahir tidak sesuai dengan harapan yang ia miliki terhadap anak tersebut, contohna menginginkan anak laki-laki yang lahir pertama kali namun malah sebaliknya. Hal ini seringkali menjadi penyebab para orangtua membenci anak mereka sendiri walaupun dia anak kandung mereka.
  • Perselisihan orangtua.sebaya anak yang memiliki akhlak tercela.
  • Memantau pengaruh dari akhlak buruk sanak saudara.
  • Mewaspadai akan pengaruh teman 
  • Jangan terlalu memercayakan anak pada orang lain apalagi yang tidak kita kenal dengan dekat, misalnya babysitter yang bukan merupakan bagian dari sanak saudara.
Setidaknya orangtua harus tau betul bagaimana mendidik anaknya. Apabila memiliki anak kecil di rumah, sebisa mungkin  untuk menjaga sikap dihadapan anak-anak. Karena anak-anak biasanya akan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya.


Sumber :
Trim, bambang. 2008. Meng-instal Akhlak Anak. Jakarta Timur: Hamdalah.
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170722163858-277-229641/semakin-banyak-yang-melaporkan-kasus-bullying/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak dan berbudi bahasa yang baiklah. Mari saling menghargai atar sesama! ^^

[Review Drama Korea] Bagian 1: Nostalgia Zaman Jadoel (Replay 1988)

                                                          Nostalgia Zaman Jadoel (Replay  1988) Ada yang udah pernah nonton drama korea...