FILSAFAT
PENGETAHUAN
(Prof.
Dr. Cecep Sumarna)
Hai~,
kembali lagi dengan saya. Kali ini saya masih akan membuat review seputar buku
filsafat pendidikan. Buku kali ini yang akan dibahas yakni karangan Prof. Dr
Cecep Sumarna, yang berjudul ‘Filsafat Pengetahuan’. Oh iya, masih inget ga
pembahasan yang kemaren tentang filsafat itu? Masih inget kan yah? Hehe baiklah
lanjut aja yah ke biodata buku.
Judul : Filsafat Pengetahuan
Penulis :
Prof. Dr. Cecep Sumarna
Editor : Pipih Latifah
Proofreader :
Nur Asih
Desainer
Sampul : Guyun slamet
Layout : Deni Agus Saputra
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya
Tempat
Penerbitan : Jl. Ibu Inggit Ganarsih
No. 40, Bandung 40252
Telp : (022) 5200287
Faks : (022) 5202529
e-mail : rosda@indosat.net.id
Website : www.rosda.co.id
Cetakan
Ke- : Cetakan Pertama,
Agustus 2016
ISBN : 978-979-629-729-6
Keseluruhan
total halaman buku ini sebanyak 255 halaman (2 halaman Daftar Isi + 229 halaman
Bab 1-7 mengenai pembahasan itu sendiri + 8 halaman Glosarium + 10 halaman Daftar
Pustaka + 4 halaman Indeks + 3 halaman Tentang Penulis (Profil Penulis)) + 1
halaman Judul Buku dan 1 halaman Biodata Buku + 3 halaman Kata Pengantar.
Sebelum
ke isi bukunya, saya ingin membahas mengenai ‘penampakan’ cover bukunya
terlebih dahulu. Pada cover depannya, siapapun orang yang pertama melihat nya
pasti akan sedikit terkejut dan merasa sedikit takut untuk menyentuh buku ini.
Karena apa? Karena covernya menurut saya pribadi sedikit seram. Mungkin ini lah
daya tariknya karena orang akan semakin penasaran atas isi buku tersebut dengan
cover yang menyeramkannya itu. Untuk gambar tersebut bisa dilihat seperti di
bawah ini.
Untuk
bagian belakang bukunya seperti biasa ada bagian sinopsis buku secara singkat.
Di sana tertulis di bagian paragraph akhirnya yaitu buku ini hadir dengan semangat menunjukan bahwa memang setiap fase dan
setiap komunitas umat manusia, selalu member warna atas tumbuh dan
berkembangnya ilmu pengetahuan. Model, metode, alat dan prasarana yang
digunakan atas setiap fase itu mungkin sama atau mungkin berbeda. Tetapi yang
pasti, setiap komnitas itu pastilah berkontribusi. Untuk lebih lengkapnya
bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Buku ini
terdiri dari 7 bab yang meliputi Bab I Filsafat Pengetahuan, Bab II Gerak
Dinamik Dari Mitos ke Logos, Bab III Evolusi Ilmu, Bab IV Masa Kegelapan Baru,
Bab V Caha Baru di Mediterania, Bab VI Barat Modern dan Tradisi Teknisme, dan
yang terakhir Bab VII Sejarah yang Hilang.
Pada Bab
I ini membahas mengenai Filsafat Pengetahuan itu sendiri. Sebenarnya kemarin di
buku yang satunya juga telah dibahas mengenai hal tersebut. Ada yang masih
ingat? Tapi, mari kita lihat mengenai Filsafat Pengetahuan menurut buku ini. Oh
iya, ada satu halaman sebagai pembatas antar Bab. Nah pembatas ini berisi
kata-kata seperti Quotes. Lumayan loh
bisa diposting di medsos. Biasanya kan ‘people jaman now’ rata-rata begitu wkwk
Baiklah
kembali ke topic semula. Pada Bab I ini terdapat 3 point penting yang akan
dibahas, yakni Pendidikan dan Logika Berpikir, Mengapa Filsafat Pengetahuan,
dan Mengapa Ditulis dalam Bentuk Novelat. Oh iya, saya belum memberitahukan
bahwa buku ini ditulis dalam bentuk Novelat yah? Maaf, maaf hehe. Benar, buku
ini ditulis dalam bentuk Novelat. Ada yang tahu ga Novelat itu apa? Novelat itu
sebuah cerita namun lebih panjang dari cerita pendek (cerpen) tetapi lebih
pendek dari novel. Atau jika ingin lebih tau mengenai novelat bisa dilihat di sini
(link Wikipedia)
Ya, buku
ini dikemas dalam bentuk sebuah cerita layaknya novel mini namun berisi seputar
filsafat pengetahuan itu sendiri.
Oke mari
kita langsng ke pembahasan setiap Babnya, let’s go!
Dalam
pembahasannya berisi hasil analisis penulis buku mengenai pendidikan dan segala
macam yang bersangkutan dengan dunia pendidikan di Indonesia. Pembahasan
tersebut disertai dengan teori yang relevan. Beliau menyertakan UU di dalam
pembahasannya. Menurut pandangannya,
sangat penting untuk melakukan pembenahan pembelajaran dimulai dari pendidikan
dasar hingga sampai pendidkan tinggi. Pembelajaran yang mengaransemen semangat
setiap individu dalam menyelesaikan setiap masalah yang diwujudkan dalam bentuk
melatih mereka dalam menyelesaikan masalah yang sebelumnya dianggap sulit
menjadi mudah dan yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin.
Menurut
kalian, apakah dengan adanya filsafat pengetahuan dapat merubah mindset berpikir seseorang? Pasti
sebagian dari kalian masih ada yang belum memahami konsep filsafat itu sendiri,
iya kan? Saya juga sama, masih belum paham apa itu filsafat pendidikan. Menurut
saya bahkan sebagian orang juga akan berpendapat bahwa filsafat itu materi yang
‘sangat berat’ dan akan lebih cocok apabila diberikan kepada orang-orang yang
sedang menempuh pendidikan S2 atau S3. Iya ga sih? Tapi ternyata sebenarnya,
pengetahuan mengenai filsafat ini seharusnya bisa diberikan atau diajarkan
sedini mungkin. Seperti dalam buku ini dijelaskan bahwa penulis lebih setuju
apabila pendidikan mengenai filsafat ini diajarkan di jenjang S1 bahkan kalau
bisa saat seseorang di jenjang SMA juga sudah harus diberikan materi ini.
Karena menurutnya, jika diajarkan dalam proporsinya yang tepat maka dapat member
arti akan pentingnya penemuan orientasi, tujuan, jalan, dan peta kehidupan
seseorang.
Pada
pembahasan ini, dibahas seputar filsafat sampai pada erbedaan filsafat dengan
ilmu. Pembahasan ini disertai dengan gambaran dari persoalan-persoalan yang
sedang berkembang sehingga memudahkan para pembaca dalam memahaminya.
Tadi
sudah dipaparkan mengenai buku ini ditulis dalam bentuk Novelat. Nah, pada
pembahasan kali ini penulis memaparkan alasan-alasannya yakni sebagai berikut:
a.
Dengan
bentuk Novelat, dapat meringankan beban berpikir karena disajikan dalam bentuk
cerita pengalaman.
b.
Penulis
ingin buku-buku mengenai filsafat pendidikan dibaca bukan hanya dikalangan para
pelajar namun juga untuk masyarakat umum. Oleh karena itu, penulis membuat buku
ini dalam bentu Novelat karena pada dasarnya tulisan-tulisan yang ringan, mudah
dicerna namun memiliki efek yang besar hanya terdapat dalam karya sastra salah
satunya Novelat ini.
c.
Secra
historis ilmu terlahir kerena filsafat, dan filsafat terlahir karena budaya
sastra, budaya seni dan budaya frasa rakyat (dalam kasus tertentu). Sehingga
hal ini lah yang membuat penulis menyuguhkan buku ini dalam bentuk Novelat.
d.
Tetapi
alasan atau lebih tepatnya harapan terbesar penulis adalah agar tulisan yang
dikemas dalam bentuk Novelat ini dapat merangsang siapapun untuk membacanya
baik bagi kalangan pelajar maupun masyarakat umum.
Pembahasan
kali ini cukup unik, arena dibahas dalam suatu cerita atau kisah. Ya, kisah
sebuah keluarga unik yang tinggal di pedalaman. Keluarga itu disebut keluarga
Kaisar. Di dalam kisahnya, keluarga itu memiliki 6 anak dengan tipikal yang
beragam satu sama lainnya. Hanya ada 1 anak yang mampu mengikuti langkah Kaisar
dalam beberapa hal yang menjadi kebiasaannya. Anak tersebut bernama Bert yang
memiliki tabiat seperti Kaisar yakni rajin membaca. Ia sering diajak berpikir
oleh Kaisar ketika menemukan masalah yang dirasanya sulit.
Singkat
cerita, Bert dan Kaisar akan menonton siaran di TV namun karena mereka memiliki
tabiat yang sama maka mereka terlarut dalam obrolan seputar filsafat hingga
acara yang mereka nantikan tidak bisa donton. Untuk kisahnya secara jelas,
kalian bisa membaca buku ini.
Menurut
saya cerita yang dikemas sangat seru. Di dalam percakapan Bart dan Kaisar
disisipkan mengenai teori Darwin mengenai evolusi manusia. Dengan disajikan
dalam bentuk cerita, yang tadinya orang malas membaca teori-teori Darwin maka
dengan ini akan sedikit bahkan mungkin lebih untuk mengurangi kemalasan
tersebut.
Masih
dilanjut dengan kisah Bert dan Kaisar. Namun kali ini yang mereka bahas seputar
mistik seperti legenda. Sepertinya tiada hari tanpa diskusi dikehidupan Bert
dan Kaisar. Mulai dari hal-hal kecil hingga hal-hal besar selalu dibahasnya.
Secara
keseluruhan isi buku ini mengenai kisah Bert dan Kaisar yang selalu berdiskusi
dengan persoalan-persoalan yang berbeda. Mereka memang contoh orang-orang yang gemar
berpikir kritis. INi bisa juga menggambarkan kisah hidup seseorang yang sangat
menyukai hal-hal yang berhubungan dengan filsafat pengetahuan. Kurang lebih
seperti itu lah kesehariannya.
Baiklah,
mungkin hanya itu yang bisa saya curahkan mengenai buku ini. Mungkin untuk isi
cerita akan saya paparkan dipostingan-postingan selanjutnya. Mohon maaf apabila
ada kata-kata saya yang menyinggung hati beberapa pihak. Terima kasih telah
mampir ke blog saya ini. Semoga saya bisa membagikan sedikit ilm yang saya
dapatkan selama menempuh pendidikan ini. Sampai jumpa di postingan berikutnya,
bye~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan berbudi bahasa yang baiklah. Mari saling menghargai atar sesama! ^^